PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA SENTRA KERAJINAN TENUN SUTERA
PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA SENTRA KERAJINAN TENUN SUTERA
Abstract
PENERAPAN ARSITEKTUR HIJAU PADA SENTRA KERAJINAN TENUN SUTERA
Awalia Sassabila Iftita1), Moh. Sutrisno2)
1)Program Studi Teknik Arsitektur, Universitas Islam Negeri Alauddin, Makassar.
Email korespondensi : awaliasalzabilaiftita09@gmail.com
ABSTRAK
Kabupaten Wajo belum punya fasilitas untuk penenun dan industri kecil. Dibuka Sentra Kerajinan Tenun Sutera sebagai destinasi wisata budaya yang populer. Pewarnaan kain sutera berbahaya bagi lingkungan (20% pencemaran air global), penelitian bertujuan menerapkan konsep hijau pada Sentra Kerajinan Tenun Sutera untuk solusi perencanaan bangunan. Studi literatur digunakan untuk mempelajari penerapan konsep hijau dalam arsitektur melalui pengumpulan, pemilihan, evaluasi, dan sintesis sumber-sumber. Tujuan arsitektur hijau adalah meningkatkan iklim mikro, mengurangi sampah, dan memperluas penghijauan kota dengan ventilasi efisien, pengurangan pembukaan lahan, dan promosi penggunaan kembali air hujan. Tujuannya: menciptakan desain ramah lingkungan, alami, berkelanjutan dengan energi dan air yang efisien serta material yang mengurangi dampak kesehatan. Arsitektur Hijau bertujuan untuk keberlanjutan, desain ekologis, dan peluang generasi mendatang. Arsitektur hijau adalah solusi untuk masalah iklim dan memerlukan dukungan pembangunan ilmu pengetahuan. Arsitektur hijau melibatkan eco-design dan perlindungan lingkungan untuk mengurangi dampak negatif pada kesehatan manusia dan lingkungan. Konsep ini meningkatkan penggunaan sumber daya alam yang lebih baik dan menciptakan arsitektur alami dan berkelanjutan. Arsitektur hijau mengurangi penggunaan energi tak terbarukan untuk keberlanjutan manusia dan bangunan. Prinsip Green Building tidak hanya tentang ruang hijau dan tanaman, tetapi juga efisiensi energi. Holistik arsitektur hijau membatasi sumber daya baru untuk meningkatkan iklim mikro, dengan ventilasi efisien dan moderasi dalam penggunaan material, energi, ruang, dan ekosistem guna mengurangi dampak lingkungan. Ciri-ciri Arsitektur Hijau: sistem ventilasi, penerangan, pipa air ekonomis, energi alternatif, lingkungan sehat dan berkelanjutan, minim dampak negatif.
Kata kunci: Arsitektur Hijau, Kerajinan Tenun Sutera
ABSTRACT
Wajo Regency does not yet have facilities for weavers and small industries. Opened Silk Weaving Craft Center as a popular cultural tourism destination. Silk fabric dyeing is dangerous for the environment (20% of global water pollution), the research aims to apply green concepts to the Silk Weaving Craft Center for building planning solutions. Literature studies are used to study the application of green concepts in architecture through collecting, selecting, evaluating and synthesizing sources. The goal of green architecture is to improve the microclimate, reduce waste, and expand urban greenery with efficient ventilation, reduced land clearing, and promotion of rainwater reuse. The goal: create environmentally friendly, natural, sustainable designs with energy and water efficiency and materials that reduce health impacts. Green Architecture aims for sustainability, ecological design and opportunities for future generations. Green architecture is a solution to climate problems and requires support from scientific development. Green architecture involves eco- design and environmental protection to reduce negative impacts on human health and the environment. This concept promotes better use of natural resources and creates natural and sustainable architecture. Green architecture reduces the use of non-renewable energy for human and building sustainability. Green Building principles are not only about green spaces and plants, but also energy efficiency. Holistic green architecture limits new resources to improving the microclimate, with efficient ventilation and moderation in the use of materials, energy, space and ecosystems to reduce environmental impact. Characteristics of Green Architecture: ventilation system, lighting, economical water pipes, alternative energy, healthy and sustainable environment, minimal negative impact.
Keywords: Green Architecture, Silk Weaving Craft,